Ramadhan Tahun Ini Penjual Takjil Hampir 60 Persen di Geluti Oleh Kaum Milenial

Bulan Ramadhan kali ini penjualan takjil bertaburan di sepanjang jalan kota gunung dan para penjual takjil digiati banyak kaum milenial atau pun kaum muda.

Menurut pandangan saya banyaknya kaum milenial yang ikut berwirausaha melalui menjual takjil tidak terlepas dari realita work from home saat pandemi. Pada masa itu, bisa dibilang tidak ada penyerapan tenaga kerja baru.

Yang banyak terjadi adalah pemberhentian. Kondisi sulit itulah yang mendorong banyak orang, termasuk milenial, berpikir kreatif dan berinisiatif menjadi pelaku UMKM dengan memanfaatkan kondisi dan suasana Bulan Suci Ramadhan ini.

Saya melihat milenial harus tidak Hanya, modal niat dan keyakinan saja tidaklah cukup. Untuk bisa berdaya dengan berwirausaha, milenial memerlukan bekal mental, ilmu, dan skill entrepreneurship.

Dibutuhkan banyak ruang belajar untuk kolaborasi ilmu kewirausahaan dalam teori-teori ekonomi. Inilah yang dikenal sebagai scientific entrepreneurship.

Salah satu contoh mAndi turun langsung ke pasar gunung tua, melihat pasar ramadhan di kecamatan Padang bolak, kabupaten Padang lawas Utara,pada hari ini, Jumat 22 maret 2024 pada pukul 14:30.

Sesuai dengan hasil tinjauan ke lapangan, bahwasanya Andi menemukan ramainya masyarakat gunung tua, yang antusias dalam kegiatan pasar ramadhan,di kesempatan itu Andi berkesempatan berbincang bincang dengan penjual dan masyarakat gunung tua yang berbelanja langsung di pasar ramadhan tersebut.

Andi menemukan banyaknya harga yang tidak stabil dengan bulan sebelum ramadhan.

Di tengah bincang bincang tersebut Andi menyempatkan diri untuk melihat perbandingan di pasar ramadhan dan sebelum ramadhan.

Dalam hasil investigasi tersebut salah satu penjual takjil soup buah menyampaikan bahwa Sanya berjualan takjil pada bulan ramadhan lebih banyak di minati oleh masyarakat akan tetapi melihat dari pedagang lainnya seperti: pedagang pakaian, pedagang petasan dan pedagang lainnya, lebih minim di minati oleh masyarakat, mungkin di karenakan harga bahan tidak sebanding dengan kebutuhan masyarakat.

Maka Berdasarkan contoh diatas mental milenial itu harus benar - benar dipersiapkan dalam berwirausaha.

Ditulis oleh : Hotmaini Hasibuan

Related Post

Tinggalkan Komentar

PembaharuanTodays.com

Merupakan Media Online dengan mengutamakan informasi yang cerdas, Akurat dan berimbang