Mandailing Natal -
Jamaah Haji asal Mandailing Natal yang tergabung dalam kloter pertama kecewa terhadap pelayanan Garuda Indonesia.
Pasalnya kepulangan rombongan jamaah haji ini terlantar di Jeddah, dikarenakan mengalami delay hampir tujuh jam tanpa ada pemberitahuan dari pihak penerbangan Garuda Indonesia.
Salah seorang jamaah haji, yang kebetulan juga menjabat sebagai Ketua DPRD Mandailing Natal Erwin Efendi Lubis bersama seluruh jamaah haji lainnya menyampaikan rasa kekecewaan mereka tersebut kepada media, usai sampai di kampung halaman di Panyabungan Rabu Malam (05/07/23).
"Kami seluruh jamaah haji yang tergabung dalam kloter pertama di terlantarkan oleh pihak penerbangan Garuda Indonesia selama hampir tujuh jam di lobby, dan hanya di kasih makan roti," ungkap Erwin dengan rasa kecewanya.
Beliau pun menjelaskan bahwa seluruh barang - barang jamaah haji tidak boleh di bawah pulang oleh pihak penerbangan kecuali tas yang dibawa ketika berangkat haji.
"Seluruh barang - barang kami jamaah haji dipaksa oleh pihak penerbangan untuk ditinggalkan dan tidak diperbolehkan di bawa apa pun itu oleh pihak penerbangan Garuda Indonesia kecuali tas yang di bawa ketika berangkat haji. Semua barang - barang kami tersebut tercecer di Jeddah."
"Padahal semua barang - barang oleh-oleh kami ini beratnya tidak melebihi kapasitas, dan saya pun sempat menantang barang - barang kami ini untuk ditimbang, tetapi pihak penerbangan tidak mau melakukannya," jelas Erwin.
Erwin Efendi Lubis pun mengucapkan terima kasih kepada pihak penerbangan Garuda Indonesia yang telah berbuat demikian dengan sangat mengecewakan.
"Saya sebagai perwakilan jamaah haji dan juga sebagai Ketua DPRD Mandailing Natal mengucapkan terima kasih kepada pihak Garuda Indonesia atas pelayanannya, disini kami benar-benar merasa kecewa atas perlakuan dan pelayanannya," tandas Erwin. (DN)
